Mendengar kata Jogjakarta, yang muncul pertama di benak kita pastilah Malioboro, Pantai Parang Tritis, ataupun Candi Prambanan. Namun masih ada lagi obyek wisata yang tak kalah indah dengan tempat-tempat tersebut. Itulah dia Candi Ijo yang memiliki panorama alam yang sangat indah.
Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih
merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer
arah tenggara Situs Ratu Boko. Candi ini dinamakan "Ijo" yang artinya Hijau, karena berada di atas bukit yang disebut
Gumuk Ijo.
Karya indah ini dibangun sekitar abad ke 9, letaknya berada pada ketinggian kurang lebih 425 meter di atas permukaan laut. wajar bila Candi Ijo merupakan candi yang lokasinya tertinggi diantara candi-candi yang ada di Yogyakarta.
pemandangan
disekitarnya yang sangat menawan hati. Dari lokasi candi anda dapat melihat panorama bawah, suatu keindahan alam yang sulit untuk di lupakan.
Candi Ijo merupakan percandian yang berteras-teras yang semakin
meninggi ke belakang, yakni dari yang terendah sisi barat semakin meninggi ke arah timur dengan bagian paling belakang sebagai
pusat atau Candi Induk.
Di sisi barat terdapat reruntuhan bangunan candi yang masih dalam proses ekskavasi dan belum dipugar.
Setelah itu disela oleh kebun kecil, terdapat teras yang lebih tinggi
dengan cukup banyak reruntuhan yang diperkirakan berasal dari sekumpulan
candi-candi kecil atau disebut sebagai candi perwara.
Pada teras teratas terdapat pagar keliling dan delapan buah lingga patok, di teras terakhir ini pula candi utama berdiri yang di dalamnya terdapat sebuah bilik dengan Lingga Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati.
Pipi tangga pada candi utama berbentuk sepasang makara,
adalah makhluk mitos berbentuk bertubuh ikan dan berbelalai seperti gajah.
Kepala makara menjulur ke bawah dengan mulut menganga. Di atas ambang
pintu terdapat hiasan kepala Kala bersusun
yang tersambung makara. Motif sepereti ini biasa ditemukan pada Candi Budha, ini
menunjukkan bahwa Candi Ijo ini merupakan
akulturasi dadi budaya Hindu dan Budha. Di atas pintu candi terdapat ukiran kepala Kala yang tidak dilengkapi dengan rahang bawah.
Dihadapan candi utama berjajar tiga candi yang lebih yang lebih kecil ukurannya yang diperkirakan dibangun untuk memuja Trimurti ; Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
Ketiga candi perwara ini menghadap ke arah candi utama. Pada candi perwara yang berada di tengah terdapat meja batu atau
disebut padmasana dan arca lembu Nandini yang konon merupakan kendaraan Dewa Syiwa.
Akses termudah menuju Kompleks Candi Ijo dengan melalui Jalan Solo menuju Pasar Prambanan
yang berada di seberang Kompleks Candi Prambanan. Sesampainya di pasar itu, menuju arah tenggara
kurang lebih 7 km hingga menemui penunjuk arah menuju Candi Ijo. Wisatawan tinggal mengikuti petunjuk arah tersebut sampai menjumpai jalan menanjak hingga sampailah di Candi Ijo.
Tak perlu kwatir untuk harga tiket masuk candi ijo, karena tidak dipungut biaya sama sekali.
Dari segala penjuru wisatawan dapat menikmati pemandangan eksotis
alam Yogyakarta, dengan kenikmatan hembusan udara sejuk pada sore hari,
akan di suguhi pula oleh panorama sunset yang sangat indah dan inilah
yang menjadi nilai lebih bagi Candi Ijo. Hal inilah yang menciptakan
suasa romantis yang menawan hati terutama bagi pasangan muda-mudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar