Rabu, 20 September 2017

Candi Plaosan Lambang Toleransi dan Cinta Sejati

Jawa Tengah adalah salah satu privinsi di Pulau Jawa yang menyimpan jutaan sejarah tentang peradaban umat manusia. Betapa tidak, letaknya yang setrategis, tanah yang subur, dan keindahan alamnya yang luar biasa membuat jawa tengah menjadi tempat pilihan bagi Raja-Raja masa dulu untuk mendirikan kerajaan dan membangun pemerintahan.

Namun tak hanya sekedar mendirikan kerajaan dan menjalankan pemerintahan saja, para raja masa dulu juga tak lepas dari rasa cinta, sama seperti manusia pada umumnya.
Rasa cinta sang raja tertuang di salah satu bangunan bersejarah yang kaya akan nilai-nilai luhur, pesan moral, dan toleransi yang terkemas dalam keindahan Candi Plaosan.

Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Masyarakat sering menyebutnya sebagai candi kembar atau Candi Plaosan Lor. Sejarah candi ini didirikan pada masa Rakai Pikatan (wangsa sanjaya) dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Bangunan candi ini merupakan perpaduan antara candi hindu dengan candi budha.

Di dalam kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua pasang arca Dwarapala yang saling berhadapan, sepasang terletak di pintu masuk utara dan sepasang di pintu masuk selatan, arca-arca ini setinggi manusia berada dalam posisi duduk. Dipelataran utara kompleks Candi Plaosan terdapat 6 buah stupa besar. Di pusat kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua bangunan megah yang menghadap ke barat merupakan candi utama yang bentuknya sama persis.

Masing-masing candi utama dikelilingi oleh candi perwara yang  berjumlah 174, terdiri atas 58 candi kecil dan 116 bangunan berbentuk stupa ; 7 candi berbaris di masing-masing di sisi utara dan selatan setiap candi utama, 19 candi berbaris di sebelah timur atau belakang kedua candi utama, sedangkan 17 candi lagi berbaris di depan kedua candi utama.

Pada kedua candi utama, masing-masing tangga menuju pintu dilengkapi dengan hiasan kepala naga pada pangkal tangga. Bingkai pintu dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala tanpa rahang bawah.
Sepanjang dinding luar tubuh kedua candi utama dihiasi oleh relief yang menggambarkan laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya. Relief pada dinding candi yang di selatan menggambarkan laki-laki, sedangkan pada candi yang di utara menggambarkan perempuan.
Di dalam kedua candi Utama terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap pintu masuk, namun arca Buddha yang berada di tengah sudah hilang semua. Pada dinding di kiri dan kanan ruangan terdapat relung yang tampaknya merupakan tempat meletakkan penerangan. Relung tersebut diapit oleh relief Kuwera dan Hariti.

Seorang ahli bernama De Casparis berpendapat, berdasarkan pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M) yang menyatakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan dengan dukungan suaminya. Sri Kahulunan adalah gelar Pramodyawardani, putri Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra (memeluk agama Buddha), menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya (memeluk agama Hindu).

Kedua dinasti yang berbeda keyakinan dan ideologi ini tak tak lalu menjadi penghalang, justru mereka dapat saling mencintai dan saling menguatkan dengan tetap mempertahankan kesetiaannya dalam keyakinan masing-masing. 

Selain kemegahan bangunan Candi Plaosan, terdapat juga keindahan alam diantaranya hamparan rumputnya yang hijau, terlihat pula deretan sawah yang berjajar rapi, udara yang sejuk, dan menikmati matahari terbenam menambah suasana romantis bersama orang tersayang. Konon mitos yang beredar di masyarakat, ketika pasangan kekasih mengunjungi candi ini, hubungan mereka akan langgeng. Oleh sebab itu juga tempat ini banyak dijadikan sebagai lokasi prewedding.

Akses menuju Candi Plaosan sangatlah mudah, sebenarnya ada beberapa jalan yang bisa ditempuh. Namun yang paling mudah jika dari arah Jogja, setelah pertigaan lampu merah depan candi prambanan, terus saja sampai ketemu perempatan lampu merah lagi. Lalu belok kiri ikuti petunjuk jalan ke candi plaosan, terus aja sampai ada petunjuk jalan lagi candi plaosan untuk belok kanan. Terus ikuti saja karena dari situ candi sudah terlihat. Di bagian luar candi ada juga parkiran yang dikelola oleh penduduk sekitar. Harga tiket masuk juga sangat terjangkau Rp.3000,- anda sudah dapat merasakan atmosfer cinta abadi dari Candi Plaosan.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Candi Plaosan Lambang Toleransi dan Cinta Sejati

Jawa Tengah adalah salah satu privinsi di Pulau Jawa yang menyimpan jutaan sejarah tentang peradaban umat manusia. Betapa tidak, letaknya...